Listrik Onar lagi
Marthen Kilok,
ENTAH sudah berapa kali General Manajer (GM) PT PLN Wilayah NTT Richard Safkaur berjanji tidak akan ada pemadaman listrik bergilir, namun beberapa hari terakhir listrik kembali onar. Pemadaman bergilir berlaku di seluruh Kota Kupang.
Direktur PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Maknizon dalam jumpa pers di kantor PLN NTT, Rabu (2/12) malam, belum memastikan kapan pemadaman bergilir tak lagi dilakukan.
Dia menjelaskan, selama beberapa hari ke depan pemadaman bergilir dilakukan merata di seluruh tempat. Pemadaman bergilir, katanya, tidak lebih dari empat jam per hari. Pemadaman tersebut dilakukan karena kerusakan di PLTU Bolok.
“Investigasi kami terhadap kerusakan itu membutuhkan waktu cukup lama untuk perbaikan. Kita akan melihat kembali rekaman-rekaman data yang terjadi pasca pemadaman, yang berakibat pada gangguan transmisi hingga menyebabkan blang out (BO),” bebernya pada jumpa pers yang juga dihadiri GM Richard Safkaur itu.
Dia mengatakan akan berupaya maksimal menormalkan kembali PLTU yang rusak untuk melayani masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru. “Kita juga sedang siapkan pembangkit listrik di atas kapal dengan daya mampu 60.000 megawatt yang saat ini dalam perjalanan dari Eropa. Dengan kekuatan yang ada bisa mampu mengcover seluruh pelanggan di Kupang,” jelasnya.
Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis yang juga hadir dalam jumpa pers, tadi malam, mengatakan, mestinya pemda harus mengambil langkah afirmatif mengantisipasi masalah pelayanan listrik. Persoalan listrik bukan hanya tanggung jawab PLN, tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah setempat.
Fary Francis yang berkunjung ke PLTU Bolok kemarin petang “disambut” insiden di PLTU tersebut. PLTU I Bolok nyaris terbakar saat sedang terjadi dialog antara Fary dengan pihak PLN tentang masalah pemadaman bergilir.
Hujan lebat menyebabkan listrik (PLTU) mendadak padam. Muncul pijaran api dan asap keluar dari bubungan atap PLTU. Para pekerja sempat panik dan berlari keluar dari area PLTU, namun tidak timbul kebakaran serius.
Maknizon dalam jumpa pers tadi malam menyebut itu sebagai blang out yang berdampak pada pemadaman total PLTU Bolok.
“Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya, karena padam secara tiba-tiba. kita butuh waktu untuk lakukan pemulihan,” katanya.
“Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya, karena padam secara tiba-tiba. kita butuh waktu untuk lakukan pemulihan,” katanya.
Direktris PIAR NTT Sarah Lery Mboeik yang juga hadir dalam jumpa pers tadi malam, menegaskan, selama proses pemulihan PLTU, pemadaman bergilir tidak boleh lebih dari empat jam.
“Kami tidak mau tahu, yang penting pemadaman tidak lebih dari empat jam. Selain itu, tidak boleh terjadi pemadaman menjelang hari Natal dan Tahun Baru,” tegas Sarah.
Bakar Meteran Prabayar
Dari Maumere dilaporkan, pemadaman juga terjadi di wilayah Sikka yang membuat masyarakat setempat berang. Masyarakat bersama para aktivis LSM dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di kantor PLN setempat di Maumere, kemarin.
Dari Maumere dilaporkan, pemadaman juga terjadi di wilayah Sikka yang membuat masyarakat setempat berang. Masyarakat bersama para aktivis LSM dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di kantor PLN setempat di Maumere, kemarin.
Mereka mengusung keranda mayat, membawa lilin, serta membakar meteran prabayar dalam aksi tersebut. Sambil membakar lilin dan meteran prabayar, mereka membentangkan spanduk bertuliskan “PLN Pelayan Rakyat bukan Penghisap Rakyat”. Mereka mengecam PLN yang terus melakukan pemadaman bergilir maupun pemadaman yang terjadi tiba-tiba.
Mereka mengecam kebijakan PLN setempat yang terus melakukan pemasangan baru meski mengalami krisis daya. Selain itu juga PLN melakukan pemaksaan migrasi listrik dari meteran pasca bayar ke meteran prabayar.
Manager PLN Area Flores Bagian Timur Elpis J Sinambela mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan migrasi terlepas dari apakah pelanggan setuju atau tidak.
“Pelanggan boleh saja tidak mau ganti, tetapi komitmen kami sudah bulat untuk ganti semua meteran pascabayar ke prabayar. Di tempat lain bisa kok kenapa di Maumere tidak bisa,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar