DPR RI Berkomitmen Bantu Warga Bokong
KETUA Fraksi Partai NasDem DPR RI Viktor Bungtilu Laiskodat atau akrab disapa VBL, menyatakan komitmennya memberikan perhatian serius pada sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Kupang, khususnya di Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, serta wilayah di sekitarnya.
Selain bidang pertanian dan peternakan, Viktor juga bertekad memperjuangkan pemberdayaan masyarakat khususnya dalam mengembangkan kerajinan tenun ikat kaum perempuan di wilayah itu.
Hal tersebut disampaikan Viktor usai mendengarkan aspirasi sekitar 500-an warga Kecamatan Taebenu dan warga Kecamatan Amarasi Barat, Selasa (22/3) di Gereja Talitakumi Naiobe, Desa Bokong, Kecamatan Taebenu.
Hadir mendampingi Viktor dalam kegiatan reses tersebut, di antaranya Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kupang yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Kupang Sofia De Haan, anggota Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Kupang, Wakil ketua DPRD NTT yang juga Sekretaris DPW NasDem NTT Alex Ofong, anggota Koordinator Daerah Partai NasDem NTT Sarah Lery Mboeik, Pakar Pariwisata Nasional Rocky Pekudjawang, tokoh muda Nasional Ansy Lema, serta para kader Partai NasDem Kabupaten Kupang.
Menurut Viktor, hampir semua daerah di seluruh Indonesia mempunyai masalah yang sama. Masalah tersebut berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, air bersih, dan aneka masalah sosial kemasyarakatan lainnya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Namun dari semua masalah tersebut harus ada yang menjadi prioritas utama dalam penyelesaian. Mengingat keuangan negara yang jumlahnya relatif terbatas.
“Yang menjadi prioritas di sini (Desa Bokong) adalah pembangunan sektor pertanian, peternakan, dan juga kerajinan tradisional tenun yang menjadi potensi masyarakat yang harus dikembangkan. Untuk bidang peternakan, perlu didorong sehingga Desa Bokong menjadi gudang ternak. Tips untuk menjadikan Desa Bokong sebagai gudang ternak yakni dengan mendirikan koperasi,” ujarnya.
Ia menyarankan agar lembaga gereja dan Pemerintahan Desa membangun koperasi bersama. Koperasi sangat efektif untuk menangkap program dan anggaran dari pemerintah. Adanya koperasi menunjukkan adanya kesiapan masyarakat dari sisi mental, managemen, moral, serta keberanian, serta tanggung jawab, serta semangat untuk mengembangkan usaha. “Modal dana itu gampang. Yang paling penting ada modal semangat dulu untuk berusaha. Salah satunya dengan bangun koperasi,” tegasnya.
Guna menunjang pengembangan ternak dan pertanian, Viktor menekankan pentingnya ketersediaan air bersih sehingga perluh didorong pembangunan sumur bor dan pipanisasi.
Sedangkan untuk sektor kerajinan tenun ikat, diperlukan pemberdayaan bagi masyarakat yang memiliki keahlian di bidang kerajinan tradisional tenun. Viktor siap membeli semua hasil tenun masyarakat jikalau memang tenun tidak laku di pasaran. Tenun tersebut akan dipasarkannya lewat butik di Jakarta. Sekaligus akan menjadi souvenir saat kegiatan ke luar negeri.
“Tentu kita akan buat secara bertahap melalui perencanaan yang baik sehingga benar-benar bermanfaat langsung untuk masyarakat. Semua catatan-catatan dan aspirasi yang sudah disampaikan tentu wajib untuk saya perjuangkan di DPR RI, sebab sebagai wakil rakyat wajib bagi saya untuk memperjuangkan semua aspirasi masyarakat ini,” tegasnya.
Selain bidang pertanian dan peternakan, Viktor juga bertekad memperjuangkan pemberdayaan masyarakat khususnya dalam mengembangkan kerajinan tenun ikat kaum perempuan di wilayah itu.
Hal tersebut disampaikan Viktor usai mendengarkan aspirasi sekitar 500-an warga Kecamatan Taebenu dan warga Kecamatan Amarasi Barat, Selasa (22/3) di Gereja Talitakumi Naiobe, Desa Bokong, Kecamatan Taebenu.
Hadir mendampingi Viktor dalam kegiatan reses tersebut, di antaranya Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kupang yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Kupang Sofia De Haan, anggota Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Kupang, Wakil ketua DPRD NTT yang juga Sekretaris DPW NasDem NTT Alex Ofong, anggota Koordinator Daerah Partai NasDem NTT Sarah Lery Mboeik, Pakar Pariwisata Nasional Rocky Pekudjawang, tokoh muda Nasional Ansy Lema, serta para kader Partai NasDem Kabupaten Kupang.
Menurut Viktor, hampir semua daerah di seluruh Indonesia mempunyai masalah yang sama. Masalah tersebut berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, air bersih, dan aneka masalah sosial kemasyarakatan lainnya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Namun dari semua masalah tersebut harus ada yang menjadi prioritas utama dalam penyelesaian. Mengingat keuangan negara yang jumlahnya relatif terbatas.
“Yang menjadi prioritas di sini (Desa Bokong) adalah pembangunan sektor pertanian, peternakan, dan juga kerajinan tradisional tenun yang menjadi potensi masyarakat yang harus dikembangkan. Untuk bidang peternakan, perlu didorong sehingga Desa Bokong menjadi gudang ternak. Tips untuk menjadikan Desa Bokong sebagai gudang ternak yakni dengan mendirikan koperasi,” ujarnya.
Ia menyarankan agar lembaga gereja dan Pemerintahan Desa membangun koperasi bersama. Koperasi sangat efektif untuk menangkap program dan anggaran dari pemerintah. Adanya koperasi menunjukkan adanya kesiapan masyarakat dari sisi mental, managemen, moral, serta keberanian, serta tanggung jawab, serta semangat untuk mengembangkan usaha. “Modal dana itu gampang. Yang paling penting ada modal semangat dulu untuk berusaha. Salah satunya dengan bangun koperasi,” tegasnya.
Guna menunjang pengembangan ternak dan pertanian, Viktor menekankan pentingnya ketersediaan air bersih sehingga perluh didorong pembangunan sumur bor dan pipanisasi.
Sedangkan untuk sektor kerajinan tenun ikat, diperlukan pemberdayaan bagi masyarakat yang memiliki keahlian di bidang kerajinan tradisional tenun. Viktor siap membeli semua hasil tenun masyarakat jikalau memang tenun tidak laku di pasaran. Tenun tersebut akan dipasarkannya lewat butik di Jakarta. Sekaligus akan menjadi souvenir saat kegiatan ke luar negeri.
“Tentu kita akan buat secara bertahap melalui perencanaan yang baik sehingga benar-benar bermanfaat langsung untuk masyarakat. Semua catatan-catatan dan aspirasi yang sudah disampaikan tentu wajib untuk saya perjuangkan di DPR RI, sebab sebagai wakil rakyat wajib bagi saya untuk memperjuangkan semua aspirasi masyarakat ini,” tegasnya.
Kerajinan Tangan
Olimpas Lihu, seorang ibu runah tangga, meminta kepada Viktor untuk memperjuangkan anggaran modal usaha bagi kaum perempuan di Desa Bokong dalam mengembangkan usaha kerajinan tangan khususnya menenun. Pasalnya banyak perempuan Desa Bokong yang memiliki kemampuan menenun namun tidak memiliki modal usaha. Dirinya juga meminta agar membuka akses pasar bagi hasil tenun perempuan di desa tersebut. “Kami perempuan Bokong bisa tenun tetapi modal tidak ada. Kami minta agar kalau bisa kami dikasih modal usaha,” tegasnya.
Pdt Ambrosius Menda mengangkat soal masalah pertanian dan peternakan. Menurutnya, Desa Bokong memiliki potensi pertanian dan peternakan. Untuk bidang pertanian sampai saat ini masih dikelola secara tradisional sehingga lahan yang begitu luas tidak dapat dikerjakan secara maksimal karena keterbatasan tenaga manusia yang lebih kecil jika dibandingkan dengan potensi serta luas lahan yang sangat besar. Sementara di sektor peternakan, jumlah warga yang memiliki ternak sapi sangat sedikit. Padahal daerah itu sangat potensial untuk pengembangan ternak. Kendala lain adalah keterbatasan ketersediaan air.
Kepala Desa Bokong Nitanel Atimeta menyampaikan apresiasi atas kunjungan Viktor dan rombongan. Sebab baru kali ini desa mereka dikunjungi anggota DPR RI. Ia berharap, kehadiran DPR RI dari Pusat tersebut, dapat memberikan solusi nyata atas semua aspirasi dan harapan masyarakat yang diimpikan selama ini. (yan/M-1)
Olimpas Lihu, seorang ibu runah tangga, meminta kepada Viktor untuk memperjuangkan anggaran modal usaha bagi kaum perempuan di Desa Bokong dalam mengembangkan usaha kerajinan tangan khususnya menenun. Pasalnya banyak perempuan Desa Bokong yang memiliki kemampuan menenun namun tidak memiliki modal usaha. Dirinya juga meminta agar membuka akses pasar bagi hasil tenun perempuan di desa tersebut. “Kami perempuan Bokong bisa tenun tetapi modal tidak ada. Kami minta agar kalau bisa kami dikasih modal usaha,” tegasnya.
Pdt Ambrosius Menda mengangkat soal masalah pertanian dan peternakan. Menurutnya, Desa Bokong memiliki potensi pertanian dan peternakan. Untuk bidang pertanian sampai saat ini masih dikelola secara tradisional sehingga lahan yang begitu luas tidak dapat dikerjakan secara maksimal karena keterbatasan tenaga manusia yang lebih kecil jika dibandingkan dengan potensi serta luas lahan yang sangat besar. Sementara di sektor peternakan, jumlah warga yang memiliki ternak sapi sangat sedikit. Padahal daerah itu sangat potensial untuk pengembangan ternak. Kendala lain adalah keterbatasan ketersediaan air.
Kepala Desa Bokong Nitanel Atimeta menyampaikan apresiasi atas kunjungan Viktor dan rombongan. Sebab baru kali ini desa mereka dikunjungi anggota DPR RI. Ia berharap, kehadiran DPR RI dari Pusat tersebut, dapat memberikan solusi nyata atas semua aspirasi dan harapan masyarakat yang diimpikan selama ini. (yan/M-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar